Mazmur 147 : 1 – 20
Mazmur 147 : 3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah
hati dan membalut luka-luka mereka;
Pengalaman berjumpa dengan Allah jangan hanya dialami sekali ketika kita mengalami cinta mula-mula. Ingat, setelah kita menerima keselamatan tidak semua masalah akan terselesaikan dengan sendirinya. Banyak orang percaya yang masih bergumul dengan persoalan dalam dirinya yang tidak pernah terselesaikan. Mungkin persoalan itu adalah dendam, pahit hati, kemarahan yang belum terselesaikan atau mudah tersinggung, tinggi hati, tertutup, dll. Setelah kita menerima Tuhan Yesus roh kita memang dipulihkan, tetapi jiwa kita juga perlu dipulihkan. Contoh: lampu yang kotor. Setelah tersambung pada sumber listrik, lampu itu bisa menyala, tetapi nyalanya masih remang-remang karena ada kotoran yang menghalangi cahayanya. Kotoran itu harus dibersihkan supaya nyalanya kembali terang. Demikian pula hidup kita, mungkin ada kotoran yang membuat pergumulan hidup kita tidak pernah terselesaikan. Kotoran yang mengganggu itu perlu dibersihkan lewat perjumpaan dengan Allah.
Kotoran itu sewaktu-waktu bisa muncul kembali dan membuat hati kita terluka lagi. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi iblis untuk menyerang kita. Dia akan membuat kita berputar-putar pada luka batin itu dan akibatnya rohani kita tidak bertumbuh. Luka batin itu mungkin disebabkan adanya perasaan tertolak, karena perkataan yang menyakitkan (pernah dijuluki si gendut, item) atau umpatan dengan perkataan yang kotor (anak sial, anak tidak tahu diuntung), karena keadaan fisik, sikap yang menyakitkan, perbedaan pendapat (salah persepsi), trauma, perasaan bersalah, masalah ekonomi, atau karena serangan roh jahat.
Luka batin harus dipulihkan. Jika tidak itu akan membuat kita terus merasakan stress, tertekan, putus asa, rendah diri, ketakutan sehingga tidak dapat menikmati berkat Allah (Amsal 15:17). Bagaimana caranya? Buka hati untuk Allah bekerja. Undanglah Allah masuk kedalam hatimu untuk memberi kesembuhan. Kemudian, akui dan ceritakan luka hatimu, semuanya, apapun itu, jangan ada yang ditutup-tutupi, sekalipun itu sudah lama. Setelah itu ambil keputusan untuk mengampuni orang yang melukai kita. Ada baiknya kita juga meminta dukungan dari seorang konselor, supaya kita didoakan dan dibimbing, sehingga lebih mudah kita disembuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar