Senin, 29 Oktober 2012

MAKNA NATAL



Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud....”   Lukas 2:10-11

Kata ‘Natal’ berasal dari bahasa Latin, yang berarti: ‘Lahir’. Ketika kita merayakan natal setiap tahunnya maka kita sedang merayakan hari lahirnya Tuhan kita Yesus Kristus, dua ribu tahun yang lalu. Natal bukanlah sekedar rutinitas perayaan keagamaan yang harus dijalani setiap tahunnya. Namun inti natal adalah memperingati dan merenungkan kembali makna kelahiran Yesus Kristus bagi kita, umatNya.

Dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas dijelaskan bahwa bayi natal yang kita rayakan bukanlah manusia biasa. Dia adalah Juruselamat, yang akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Selain itu dia juga adalah Tuhan/Raja, yang menjadi penguasa tunggal dalam setiap aspek hidup umatNya.

Jadi, seperti apa orang percaya harus memaknai Natal dalam hidupnya?
Kitab Yohanes 3:16 berkata: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Berdasarkan ayat ini, seluruh kita umat Kristen dan umat manusia kembali diingatkan bahwa inti/arti Natal sebenarnya adalah:

1.  Natal adalah Penggenapan dan Bukti Kasih Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, …” Meskipun dunia sedang dalam menuju kebinasaan, dosa dan maut oleh karena perbuatan Adam dan Hawa. Namun Allah tetap mengasihi ciptaanNya yang sangat berharga, yaitu saudara dan saya. Allah harus dan ingin menyelamatkan manusia, karena Ia sangat mengasihi saudara dan saya. Tidak terkecuali bahkan mereka yang bukan Kristen, yaitu seluruh suku, kaum, bangsa dan bahasa yang ada di dunia ini.
2.  Natal adalah Pengorbanan.
”... sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,...”  Karena kasihNya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan anakNya yang tunggal,Yesus Kristus, agar manusia terbebas dari dosa. Manusia yang telah jatuh dalam dosa seharusnya akan mati menanggung dosa-dosanya, namun Allah yang pengasih dan penyayang mengorbankan anakNya yang tunggal untuk mati meggantikan kita (Yohanes 3:16). Allah berkorban dalam natal. Karena itu kita juga sepatutnya berkorban dalam natal, seperti para majus yang rela memberikan persembahan-persembahan mereka (Matius 2:11), sebagai ‘’kado natal’ kita kepadaNya.
3.  Natal adalah Keselamatan.
”... supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,...” Allah ingin kita semua diselamatkan, dan keselamatan itu hanya ada di dalam AnakNya yaitu Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Berita injil ini adalah ajakan untuk semua suku, kaum, bangsa dan bahasa, agar kita semua diselamatkan.
4.  Natal adalah Kemenangan.
”... melainkan beroleh hidup yang kekal.”  Melalui kelahiran Tuhan Yesus, maka kesudahan iblis dan kejahatan semakin dekat. Manusia akan dibebaskan dari dosa, itulah sebabnya bayi natal itu diberi nama “Yesus” (Matius 1:21), yang artinya: Allah menyelamatkan. Kemenangan telah tiba bagi manusia. Melalui peristiwa natal orang berdosa telah menang, kuasa iblis telah dihancurkan. Memang kita masih hidup di dunia yang penuh dosa, kejahatan, penderitaan. Namun melalui peristiwa natal (kedatanganNya kali pertama) kita telah mencapai sebuah tahapan kemenangan, yang membawa kita kepada kehidupan kekal di Sorga kelak.

Akhirnya biarlah Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” Immanuel.  
Selamat Hari Natal & Tahun Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar