Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota
Daud....” Lukas 2:10-11
Kata ‘Natal’ berasal dari
bahasa Latin, yang berarti: ‘Lahir’. Ketika kita merayakan natal setiap
tahunnya maka kita sedang merayakan hari lahirnya Tuhan kita Yesus Kristus, dua
ribu tahun yang lalu. Natal bukanlah sekedar rutinitas perayaan keagamaan yang harus
dijalani setiap tahunnya. Namun inti natal adalah memperingati dan merenungkan
kembali makna kelahiran Yesus Kristus bagi kita, umatNya.
Dalam kutipan ayat firman
Tuhan di atas dijelaskan bahwa bayi natal yang kita rayakan bukanlah manusia
biasa. Dia adalah Juruselamat, yang akan menyelamatkan manusia dari belenggu
dosa. Selain itu dia juga adalah Tuhan/Raja, yang menjadi penguasa tunggal dalam
setiap aspek hidup umatNya.
Jadi,
seperti apa orang percaya harus memaknai Natal dalam hidupnya?
Kitab Yohanes 3:16
berkata: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Berdasarkan ayat ini, seluruh
kita umat Kristen dan umat manusia kembali diingatkan bahwa inti/arti Natal sebenarnya adalah:
1. Natal adalah Penggenapan dan Bukti Kasih Allah.
“Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, …” Meskipun dunia sedang dalam menuju
kebinasaan, dosa dan maut oleh karena perbuatan Adam dan Hawa. Namun Allah
tetap mengasihi ciptaanNya yang sangat berharga, yaitu saudara dan saya. Allah
harus dan ingin menyelamatkan manusia, karena Ia sangat mengasihi saudara dan
saya. Tidak terkecuali bahkan mereka yang bukan Kristen, yaitu seluruh suku,
kaum, bangsa dan bahasa yang ada di dunia ini.
2.
Natal adalah Pengorbanan.
”... sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal,...” Karena kasihNya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan
anakNya yang tunggal,Yesus Kristus, agar manusia terbebas dari dosa. Manusia
yang telah jatuh dalam dosa seharusnya akan mati menanggung dosa-dosanya, namun
Allah yang pengasih dan penyayang mengorbankan anakNya yang tunggal untuk mati
meggantikan kita (Yohanes 3:16). Allah berkorban dalam natal. Karena itu kita
juga sepatutnya berkorban dalam natal, seperti para majus yang rela memberikan
persembahan-persembahan mereka (Matius 2:11), sebagai ‘’kado natal’ kita
kepadaNya.
3. Natal adalah Keselamatan.
”... supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa,...” Allah ingin kita semua
diselamatkan, dan keselamatan itu hanya ada di dalam AnakNya yaitu Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Berita injil ini adalah ajakan untuk semua
suku, kaum, bangsa dan bahasa, agar kita semua diselamatkan.
4. Natal adalah Kemenangan.
”... melainkan beroleh hidup
yang kekal.” Melalui
kelahiran Tuhan Yesus, maka kesudahan iblis dan kejahatan semakin dekat.
Manusia akan dibebaskan dari dosa, itulah sebabnya bayi natal itu diberi nama
“Yesus” (Matius 1:21), yang artinya: Allah menyelamatkan. Kemenangan telah tiba
bagi manusia. Melalui peristiwa natal orang berdosa telah menang, kuasa iblis
telah dihancurkan. Memang kita masih hidup di dunia yang penuh dosa, kejahatan,
penderitaan. Namun melalui peristiwa natal (kedatanganNya kali pertama) kita
telah mencapai sebuah tahapan kemenangan, yang membawa kita kepada kehidupan
kekal di Sorga kelak.
Akhirnya biarlah
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di
antara manusia yang berkenan kepada-Nya” Immanuel.
Selamat Hari Natal &
Tahun Baru.